ASAL MULA TERBENTUKNYA
GUNUNG BERAPI
Awal Mulanya
Gunung berapi terbentuk dari batuan
cair panas yang disebut magma yang berasal dari perut bumi. Pada saat gunung
meletus, magma naik ke permukaan melewati retakan-retakan yang ada di batuan
padat dan kemudian meletus. Terkadang magma menghasilkan letusan yang sangat
dahsyat. Magma mengalir seperti sungai api, sambil menyeret bebatuan, debu,
abu, uap panas, dan gas panas lain yang dilaluinya.
Magma yang meletus dari gunung
berapi disebut lava. Lama kelamaan lava mendingin dan mengeras menjadi
bebatuan. Dari lava yang menumpuk tersebut dapat terbentuk sebuah gunung baru.
Beberapa gunung yang berasal dari gunung berapi memiliki lubang berbentuk
mangkuk yang disebut kawah.
Bentuk Gunung Berapi
Bentuk dan ukuran gunung berapi
bermacam-macam, di antaranya ada yang berbentuk kerucut, stratovolcano
(kumpulan gunung berapi berbentuk kerucut), perisai, kaldera, dan berbentuk
dataran tinggi.
Bentuk kerucut adalah bentuk gunung
berapi yang paling terkenal sehingga orang sering menganggap gunung yang
berbentuk kerucut adalah gunung berapi. Gunung Fuji di Jepang merupakan salah
satu contoh gunung berapi berbentuk kerucut.
Gunung berapi perisai berbentuk seperti gundukan tanah yang tumpah di
salah satu sisinya, sehingga bentuknya seperti lingkaran perisai. Gunung berapi
dengan bentuk perisai ini ada yang berukuran kecil dan besar. Ukuran yang
paling besar sering kali lebih besar dari ukuran stratovolcano. Contoh gunung
berapi perisai dapat ditemui di Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii.
Bagian tengah gunung berapi
terkadang runtuh karena letusan yang terjadi. Sebagian atau semua reruntuhan
itu kemudian mengisi ruang magma. Akibatnya terbentuklah lubang di tanah yang
disebut kaldera. Kaldera bisa berbentuk lingkaran atau oval, diameternya pun
dapat lebih besar daripada diameter gunung berapi perisai. Apabila terjadi
letusan baru, maka terbentuklah kerucut kecil di dalam kaldera. Beberapa
kaldera ada juga yang lubangnya dipenuhi air.
Gunung berapi tidak selamanya
berbentuk seperti gunung, loh. Ketika gunung berapi meletus, lava dan berbagai
macam bebatuan terkadang mengalir keluar seperti sungai dan menutupi area yang
sangat luas, bahkan sampai ribuan kilometer persegi. Lava dan berbagai macam
bebatuan tersebut kemudian membentuk dataran tinggi yang besar yang disebut
gunung berapi dataran tinggi atau volcanic plateau.
Apakah Semua Gunung Berapi Bisa
Meletus?
Beberapa gunung berapi yang selalu
meletus disebut dengan gunung berapi aktif. Namun, ada juga gunung berapi yang
sudah tidak dapat meletus lagi sejak zaman prasejarah yang disebut dengan
gunung berapi mati.
Gunung berapi ternyata juga bisa
“tidur panjang” loh. Mereka tidak meletus dalam waktu yang lama, namun mereka
dapat meletus lagi. Gunung ini dinamakan gunung berapi tidur atau tidak aktif.
Para ahli selalu mencoba menghitung
atau memperkirakan kapan gunung berapi akan meletus. Para ahli mengebor dan
membuat peta bagian dalam gunung berapi. Mereka juga menggunakan satelit untuk
mempelajari gunung berapi dari luar angkasa.
0 comments:
Post a Comment