Nama : Ahmad Fadillah
Npm : 1B116011
Kelas : 1KA23
Softskill Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan cinta kasih
· Minggu ke
4:
1. Pengertian cinta kasih
2. Cinta menurut ajaran agama
3. Kasih sayang
4. Kemesraan
5. Pemujaan
6. Belas Kasihan
7. Cinta kasih erotis
1.
Pengertian
Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu
:
- Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama,
antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
- Erich
Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan
ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu
menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,
perhatian, dan pengenalan.
- Sarlito
W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara
Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan
formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil
nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu,
adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta
tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka
cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
- Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi
unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di
sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah
laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang
baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan dan kebahagiaan.
2. Macam-macam Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan
mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan
dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek
kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini,
agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam
berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-
kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan
Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci
Al-Qur’an.
- Cinta
Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia
senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan
dirinya dan ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan
pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk
hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa
sakit, penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta
alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya
untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya,
dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya,
melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal
gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia
terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang
dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana
untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia
pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai
harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan
apabila tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan
ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu
berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini
diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.
2. Cinta kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan
keharmonisan dengan manusia lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi
isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus
menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada
dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan
melalui iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap
orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian
bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga
menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta
mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung
pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab
ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama
antar suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup
keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung,
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu
melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis.
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling
asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan
anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak
terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan
anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan,
melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada
anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan, kegembiraan baginya ,
kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak
dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah
Nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia
memanggilnya dengan penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik
perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak
itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai ..anakku naiklah (kekapal)
bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS,
Yusuf, 12:84)
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang
bapak kepada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya
kepada mereka , demi kebaikan dan kepentingan mereka sndiri.
6. Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah
laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan
ridha-Nya :
“Katakanlah : “Jika
kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang”(QS Ali
Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat
cinta itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya
menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan
seluruh alam semesta.
7. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
3. Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga.
Komunikasi antara anak dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir dan
terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak
anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang
tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara
timbal balik antara orang tua dan anak.
4.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau
karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat
atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi
nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang
dilandasi rasa cinta dan kasih.
5. Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan.
Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6 rangkaian
masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha pengasih, maka
tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya
ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha
Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam
bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang
dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap
keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu,
pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal
itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon
dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya
dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa
yang dipuja dalam kesenian pahat.
6.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat
melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa
iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan
atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
7.
Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih
terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara
keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah
cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan
dengan seseorang lain
Sumber :
0 comments:
Post a Comment