Friday, January 31, 2014

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN
Pengendalian yang dimaksud dalam makalah ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan  . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.

Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat,tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.

Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI

 Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi  :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Tujuan Umum sistem Informasi adalah Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan.

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang baik dapat meningkatkan produktifitas, menurunkan jumlah persediaan yang harus dikelola, mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mempermudah pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengkoordinasikan kegiatan dalam perusahaan.

Oleh karena itu, audit atas pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga sistem yang dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja. Disamping itu saat ini kesadaraan atas pentingnya pengendalian sistem informasi di kalangan manajemen perusahaan semakin tinggi.

Beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
2. Suatu ukuran prestasi aktual.
3. Suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
4. Suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
5. Suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat    

Adapun Fungsi Pengendalian SI  Yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer system informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam system teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah  ancaman dan gangguan terhadap system informasi.

Jadi Dapat di Katakan bahwa Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang baik dapat meningkatkan produktifitas, menurunkan jumlah persediaan yang harus dikelola, mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mempermudah pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengkoordinasikan kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, audit atas pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga sistem yang dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja. Disamping itu saat ini kesadaraan atas pentingnya pengendalian sistem informasi di kalangan manajemen perusahaan semakin tinggi.

Sumber :

Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi Terdiri dari :
Ada beberapa Keterampilan untuk mengelola Tugas dari Pengendalian Dalam  Sistem Informasi, yaitu :
1. Kemampuan mengendalikan Kegiatan Perencanaan Informasi
2. Kemampuan mengendalikan Proses Transformasi Informasi
3. Kemampuan mengendalikan Organisasi Pelaksana Sistem Informasi
4. Kemampuan-kemampuan Kegiatan Koordinasi.

Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem Informasi Pengendalian Sistem Informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi yang dimana Bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketetapan waktunya. 

Ada pun Tugas dari Pengendalian dalam Sistem Informasi yaitu :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfillcompany goals (the choice is called business decision making).
Maksud nya Yaitu Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya

4.Proses menjamin bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara Efektif dan Efesien.
5.Berorientasi pada Transaksi.
6.Dilakukan Berulangkali  ( Amat Sistematis ).
7.Ada hubungan Sebab Akibat ( Lebih Ilmiah ).

Sumber :

Kontrol Proses Pengembangan  :
 Untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam Kontrol Proses  Pengembangan yaitu  :
ü  Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase  perencanaan dengan cara membentuk komite MIS.
ü  Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
ü  Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
ü  Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
ü  Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
ü  Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
ü  Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
Dalam Fase Proses Pengembangan  dan Analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system.
Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok.

Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau erjalan sesuai Rencana :
1 Fase Perencanaan
Tugas : Mendefinisikan tujuan dan kendala
2 Fase Analisis & Disain
Tugas : Mengidentifikasi kebutuhan informasi
           : Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3 Fase Implementasi
Tugas :  Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima serta Memastikan apakah memenuhicriteria penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
4 Fase Operasi & Kontrol
Tugas : Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
             Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan

Sumber :

Kontrol Disain Sistem :
Selama fase Disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system.

Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
Ø  Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Ø  Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
Ø  Permulaan dokumen sumber
Ø  Kewenangan
Ø  Pembuatan input computer
Ø  Penanganan kesalahan
Ø  Penyimpanan dokumen sumber
Ø  Entri Transaksi (Transaction Entry)

Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
Ø  Entri data
Ø  Verifikasi data
Ø  Penanganan kesalahan
Ø  Penyeimbangan batch
Ø  Komunikasi Data (Data Communication)

Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan.

Area kontrol ini terdiri dari :
Ø  Kontrol pengiriman pesan
Ø  Kontrol saluran (channel) komunikasi
Ø  Kontrol penerimaan pesan
Ø  Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
Ø  Pemrosesan Komputer (Computer Processing)

Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
Ø  Penanganan data
Ø  Penanganan kesalahan
Ø  Database dan perpustakaan software.

Tujuan Dari Kontrol Desain Sistem yaitu :
Untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.                                                                

Sumber :

 Kontrol Pengoprasian Sistem :
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan Kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi Lima Area :
1. Struktur Organisasional
2. Kontrol Perpustakaan
3. Pemeliharaan Peralatan
4. Kontrol Lingkungan dan Kemanan Fasilitas
5. Perencanaan Disaster,
Yang dimana Perencanaan Disaster Meliputi area :
·         Rencana keadaan darurat (emergency plan)
·         Rencana back-up (backup plan)
·         Rencana record penting (vital record plan)
·         Rencana recovery (recovery plan).

1.Struktur Organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.

2.Kontrol Perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan
media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.

3.Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.

4 .Kontrol Lingkungan dan Keamanan Fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.

5.Perencanaan Disaster.
1 Rencana Keadaan darurat

Tugas  : Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
2 Rencana Backup
Tugas  : Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
3 Rencana Record Penting
Tugas  : Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
4 Rencana Recovery
Tugas  : Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.

Tujuan dari Kontrol Pengoprasian Sistem yaitu :
Untuk mencapai Efisiensi dan Keamanan ,mengapa untuk di Efisiesni dan Kemananan Karena setiap Perusahaan melakukan Investasi besar dalam Sumber Daya Informasinya .

Sumber :
KESIMPULAN

            Keamanan adalah proteksi/perlindungan sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia.Ada pun 6 cara untuk menembus keamanan data dan Informasi yaitu ACCIDENTAL & INTERNATIONAL yang masing-masing terdiri dari modification, destruction & dislosur sedangkan untuk  
Pengendalian Sistem Informasi yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer system informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam system teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah ancaman dan gangguan terhadap system informasi. 
Tujuan pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan.

Wednesday, January 8, 2014

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI DAN LEMBUR KARYAWAN PADA KOPEGTEL DINASTI JAKARTA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN UML
                                        
                                            ABSTRAK
      Dalam menghadapi persaingan global, sebagian besar perusahaan menerapkan berbagai  teknologi   informasi untuk mendukung seluruh kegiatan di dalam perusahaan.  Salah satu  teknologi informasi tersebut adalah  sistem informasi yang terdapat di dalam sistem informasi HR & Payroll yaitu  sistem informasi untuk mengolah data absensi dan lembur karyawan. Sistem informasi ini sangat penting karena data absensi dan lembur karyawan sangat diperlukan untuk menghitung gaji karyawan yang nantinya berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan, selain itu data absensi juga diperlukan dalam pemberian Surat Peringatan kepada karyawan. 
      Oleh karena itu, data absensi dan lembur karyawan harus selalu tersimpan dengan baik di dalam basis data sebuah perusahaan. Dengan adanya  sistem pengolahan data absensi dan lembur karyawan yang baik maka akan mempermudah perusahaan dalam melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan data-data tersebut. Kopegtel Dinasti merupakan salah satu perusahaan yang sangat memerlukan sistem informasi tersebut. Melihat pentingnya kebutuhan  sistem informasi tersebut, maka dibuat suatu rancangan sistem pengolahan data absensi dan lembur karyawan yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Dalam membuat rancangan sistem pengolahan data absensi dan lembur karyawan tersebut digunakan UML (UnifiedModelling Language) untuk memodelkan sistemnya, Microsoft Visual Basic.net sebagai  salah satu perangkat lunak pembangun aplikasinya dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai pembangun basis datanya.


PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini untuk menghadapi persaingan global, perusahaanperusahaan sangat membutuhkan peranan komputer dalam mengambil suatu keputusan untuk menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan pada informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi informasi yang cukup baik dan mantap serta dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya menghimpun semua informasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan demi kemajuan perusahaan tersebut.
Dalam mengatasi masalah tersebut sebagian besar perusahaan menerapkan berbagai  teknologi informasi untuk mendukung seluruh kegiatan di dalam perusahaan.  Salah satu teknologi informasi tersebut adalah  sistem informasi yang terdapat di dalam sistem informasi HR & Payroll yaitu  sistem informasi untuk mengolah data absensi dan lembur karyawan.
Sistem informasi ini sangat penting karena data absensi dan lembur karyawan  sangat diperlukan untuk menghitung gaji karyawan yang nantinya berkaitan dengan laporan keuangan sebuah perusahaan, selain itu data absensi juga diperlukan dalam pemberian  Surat Peringatan kepada karyawan jika absensi karyawan tersebut melewati batas maksimum yang ditetapkan oleh perusahaan.  Oleh karena itu,  data absensi dan lembur   karyawan harus  tersimpan dengan baik di dalam basis data sebuah perusahaan.  Kopegtel  Dinasti Jakarta Timur merupakan sebuah perusahaan yang sangat memerlukan sistem  informasi tersebut.


LANDASAN TEORI

KONSEP SISTEM
Terdapat dua pendekatan di dalam mendefinisikan sistem. Pendekatan yang pertama lebih menekankan pada prosedurnya, bahwa suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama  untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan yang kedua lebih menekankan pada elemennya, bahwa sistem adalah suatu urut-urutan operasi klerikal / tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

PENGANTAR SISTEM BERORIENTASI OBYEK
Sistem berorientasi obyek merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud berorientasi obyek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku yang mengaturnya. Obyek adalah segala sesuatu yang ada di alam, dimana obyek-obyeklah yang menyusun dunia ini. Setiap obyek mempunyai informasi-informasi atau atribut-atribut dan perilaku sebagai suatu operasi pengaturnya. Obyek-obyek yang mempunyai atribut dan operasi yang sama dapat dikelompokkan dalam sebuah kategori. Sebuah kategori untuk beberapa obyek disebut kelas.



SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBYEK
Siklus pengembangan sistem berorientasi obyek dilukiskan pada gambar 1. di bawah ini, yang mengandung pengembangan representasi obyek secara progresif  dan mengandung tiga langkah utama, yaitu : analisis, perancangan, dan implementasi. Pada tahap awal pengembangan, model yang dikembangkan bersifat abstrak dan berfokus pada kualitas eksternal sistem.
Kemudian melalui perkembangan model, menjadi semakin rinci, dan fokus bergeser ke bagaimana sistem akan dibangun dan bagaimana seharusnya berfungsi. Penekanan pada pemodelan biasanya terjadi saat analisis dan perancangan dan berfokus pada isu-isu konseptual. Dalam pengembangan sistem berorientasi obyek akan digunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai alat bantunya. Pada tahap analisis, dikembangkan model dari aplikasi dunia nyata dengan memperlihatkan properti-properti yang penting.

Model abstrak mengkonseptualisasikan aplikasi dan menjelaskan apa yang diharapkan dari sistem. Pada tahap perancangan obyek didefinisikan bagaimana analisis berorientasi aplikasi akan direalisasikan pada lingkungan implementasi. Saat perancangan sistem diusulkan arsitektur sistem secara keseluruhan yang mengorganisasi sistem ke dalam subsistem dan menyediakan  konteks untuk membuat keputusan.
Gambar 1. Langkah Siklus Pengembangan Sistem Berorientasi Obyek

              
KONSEP DASAR UML (Unified Modelling Language)

UML  (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

UML merupakan bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisa dan desain berorientasi objek.  UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang dapat digunakan untuk memodelkan sistem. UML menjadi bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan developer, developer dengan developer desain, dan developer pemrograman. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara  elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman.


 TIPE DIAGRAM UML
UML menyediakan cukup banyak diagram yang dapat membantu mendefinisikan sebuah aplikasi, diagram-diagram tersebut seperti terlihat pada tabel 1. di bawah ini:
Diagram
Tujuan
Use Case
Bagaimana user berinteraksi dengan sebuah sistem
Activity
Perilaku procedural dan parallel
Class
Class, fitur, dan relasinya
Package
Struktur hierarki saat kompilasi
Collaboration
Menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message
Sequence
Interaksi di antara objek, lebih menekankan pada urutan
Component
Struktur dan koneksi dari komponen
Deployment
Penyebaran atau instalasi ke klien
Tabel 1. Tipe Diagram UML
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan oleh Penulis dalam penulisan ini mengikuti SDLC (System Development Life Sycle). Pada tahap indentifikasi masalah, Penulis  melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari buku yang berhubungan dengan  Teknologi Informasi, Perancangan Sistem informasi,  UML (UnifiedModelling Language) dan buku lain yang mengandung penulisan serta artikel yang relevan dengan tema serta materi tugas akhir. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi langsung dengan pihak perusahaan pada bagian HRD Kopegtel Dinasti Jakarta Timur.
Pada tahap analisis, Penulis melakukan analisis dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan oleh Penulis berupa daftar absensi dan lembur karyawan. Dengan hasil analisis ini, Penulis membuat kesimpulan sementara.Pada tahap perancangan, Penulis menuangkan hasil rancangan ke dalam bentuk diagram UML. Melalui diagram ini, Penulis dapat menentukan tindakan dan langkah yang harus diambil pada tahap selanjutnya. Pada tahap ini, Penulis membuat kesimpulan mengenai sistem yang akan dibangun.
Pada tahap implementasi, Penulis menentukan paket perangkat lunak yang digunakan,  yaitu  melakukan penyesuaian prosedur sistem dan melakukan konstruksi sistem. Selama fase ini, semua rencana rekayasa ulang proses bisnis diterapkan karena semua hardware dan software sudah diterapkan, maka hanya dua hal yang perlu dikaji, yaitu orang dan prosedur. Pada tahap ini, Penulis juga melakukan pengujian sistem. Sistem diuji untuk menjamin integritas dan fungsi sistem.Setelah melakukan tahapan pada pengembangan sistem, Penulis melanjutkan penelitian dengan mengemukakan kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan hasil analisis data dan implementasi serta hasil pengujian sistem maka Penulis membuat suatu kesimpulan yang berisi tentang penyebab masalah, penyelesaiannya dan hasil analisis sistem baru yang akan diterapkan.





Computer Based Information System (CBIS)

Computer Based Information System (CBIS)

A. Sejarah CBIS
   Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).

B. Pengertian CBIS
   Computer - based Information System adalah suatu sistem informasi yang didasarkan pada perangkat keras komputer dan teknologi perangkat lunak untuk pengolahan danpenyebaran informasi.
   Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.

1. Data

Banyak terdapat pengertian data yang dirangkum dari berbagai sumber. Bagian ini akan mengutip tiga pengertian data dari sudut pandang yang berbeda-beda.


1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari         kata "datum" yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut : "Business data is an organization's description of things (resources) and events (transactions) that it faces". Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa "data is the description of things and events that we face". Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.
Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.


2. Informasi

Berikut juga akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber.
1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting Information Systems : Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Dari keempat pengertian seperti tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.


3. Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.

4. Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

5. Berbasis Komputer
Sistem Informasi "berbasis komputer" mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah "computer-based" atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
  
C. Subsistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer, Sub sistem dari CBIS  
 Istilah sistem informasi berbasis komputer (CBIS), kita gunakan untuk mengambarkan lima subsistem  yang menggunakan komputer.
1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi),
2. SIM (Sistem Informasi Manajemen),
3. DSS (Sistem Pengambilan Keputusan),
4. OA (Otomatisasi Kantor), dan
5. ES (Sistem Pakar).
 D. Kontribusi CBIS

      Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen.  
Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen 
dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut 
untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah 
mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar 
proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat 
tercapai.

Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : 
- penghematan waktu (time saving) 
- penghematan biaya (cost saving) 
- peningkatan efektivitas (effectiveness) 
- pengembangan teknologi (technology development) 
- pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
  
Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan
dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.

II. Evolusi CBIS 
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

"Computer Based Information System ( CBIS ) Computer Based Information System  (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
"Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian manajemen. Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen Sistem Informasi Manajemen Computer Based Information System (CBIS).
"Kontribusi CBIS Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : 1. penghematan waktu ( time saving ) 2. penghematan biaya ( cost saving ) 3. peningkatan efektivitas ( effectiveness ) pengembangan teknologi (technology development) 5. pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ). 

 Evolusi Sistem Informasi SIA SIM DSS ES OA
1. Sistem Informasi Akuntansi Menggambarkan siste yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan dan menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari proses akuntansi Sistem penghasil informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang diputuskan oleh manajer Sistem Pendukung Keputusan SIM adalah kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung tujuan organisasi Sistem Informasi Manajemen
2. Office Automation Fokus potensial pada konsultasi. Dengan menerapkan kecerdasan buatan - AI (artificial Intelligence ), disini computer dapat deprogram untuk malaksanakan sebagian penalaran logis.bagian dari AI ini yaitu system pakar yang digunakan sebagai suatu system yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area. Untuk memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara para manajer dan staf kantor melalui penggunakan alat-alat elektronik, disebut dengan OA (office automation). Expert System

 
Sumber : http://ratihfirmansyah.blogspot.com/2012/10/computer-based-information-system-cbis.html

 
Free Web Hosting