Wednesday, April 24, 2013

Metode Mind Mapping ( Peta Pikiran )


Metode Mind Mapping ( Peta Pikiran )


Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta pikiran atau disebut mind mapping. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Buzan (2008: 4) mengungkapkan bahwa mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara hafiah yang akan “memetakan” pikiran. Sejalan dengan hal tersebut DePorter, dkk. (2005: 175-176) mengatakan bahwa peta pikiran (mind mapping) adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.

A mind map is a diagram used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and arranged around a central key word or idea. Mind maps are used to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid in study, organization, problem solving, decision making, and writing (http://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map). Mind map atau peta pikiran adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran), tugas-tugas atau hal-hal lain yang dihubungkan dari ide pokok otak. Peta pikiran juga digunakan untuk menggeneralisasikan, memvisualisasikan serta mengklasifikasikan ide-ide dan sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan serta dalam menulis.

Sementara itu DePorter dan Hernacki (2006: 152) mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat-ingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta pikiran ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Sejalan dengan hal tersebut, Wycoff berpendapat bahwa pemetaan-pikiran atau peta pikiran adalah alat pembuka pikiran yang ajaib. (Hernowo, dalam http://www.mizan.com/index.php?fuseation=emagazine&id=37&fid=384).

Mind mapping atau peta pikiran adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari/ke otak (Edward, 2009: 64). Lebih lanjut Buzan (2007: 4) berpendapat bahwa mind mapping adalah cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak. Dalam peta pikiran, sistem bekerja otak diatur secara alami. Otomatis kerjanya pun sesuai dengan kealamian cara berpikir manusia. Peta pikiran membuat otak manusia ter-eksplor dengan baik, dan bekerja sesuai fungsinya. Seperti kita ketahui, otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Dalam peta pikiran, kedua sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing-masing. Kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (Buzan, 2008: 9). Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, akan merangsang secara visual. Sehingga infomasi dari mind mapping mudah untuk diingat.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut, dapat lebih ditegaskan lagi oleh John W. Budd yang mengungkapkan bahwa A Mind Map is an outline in which the major categories radiate from a central image and lesser categories are portrayed as branches of larger branches (http://heldref-publications.metapress.com/app/home/contribution.asp?referrer=parent&backto=issue,3,8;journal,26,54;linkingpublicationresults,1:119930,1). Yang berarti bahwa peta pikiran (mind mapping) merupakan garis besar dari kategori utama dan pikiran-pikiran kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar. Dengan peta pikiran daftar informasi yang panjang dapat dialihkaan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting