Metode Penetapan Harga Dengan Pendekatan Biaya:
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing Method)
Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut margin) Dengan demikian, harga jual produk dapat dihitung dengan rumus:
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
Contoh: Seorang pengusaha kecil untuk memenuhi pelanggannya telah memproduksi sepatu 10 pasang. Biaya yang akan dikeluarkan diperkirakan sebesar Rp 800.000,- Bila perusahaan menginginkan laba 10 % dari biaya total, maka harga jual sepatu itu adalah : Rp 800.000 + 10% (Rp 800.000) = Rp 880.000,-.
b. Penetapan Harga Mark-Up
Yaitu dimana para pedagang membeli barang-barang
dagangannya untuk dijual kembali dan harga jualnya dengan
menambahkan mark-up tertentu terhadap harga beli. Rumus yang
digunakan adalah:
HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL
Jadi, mark-up merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Keuntungan diperoleh dari mark-up tersebut.
c. Penetapan harga Break–Even
Yaitu penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. Perusahaan dikatakan break-even apabila penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkannya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah
tertentu.
Untuk menghitung titik break-even digunakan rumus sebagai berikut:
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; &nbs p; BiayaTetap Total
Titik Break Even (dlm unit) = ---------------------------------------------------
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; HargaJual Perunit – Biaya Variabel Per unit
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; &nbs p; BiayaTetap Total
Titik Break Even (dlm Rp) = --------------------------------------------------
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; &nbs p; 1- BVR/H
dimana : H = harga jula perunit
BVR = Biaya Variabel Rata-rata
Contoh: Sebuah perusahaan akan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 250.000,- biaya variabel = Rp 30.000,- per unit. Jika dikehendaki harga jual per unit Rp 80.000,- maka :
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; 250
Titik Break-Even (dlm unit) = ------------------ = 5 unit
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; 80-30
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; &nb sp; 250
Titik Break-Even (dlm Rp) = ------------------ = Rp 400.-
&nbs p; ; & nbsp; &n bsp; 1– 30/80
(2) Metode Penetapan Harga Untuk Menghadapi Pasar/Pesaing
Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga
pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
Sebagai contoh: Produk motor Cina menetapkan harga motor di bawah harga motor buatan Jepang dengan maksud untuk meraih pangsa pasar. Bila pangsa pasar sudah diraihnya dan dikuasainya maka loyalitas konsumen akan beralih ke motor China. Dan ada juga yang menetapkan harga di atas harga pasar yang tinggi. Ini dilakukan
bagi produk-produk baru dengan penemuan-penemuan teknik rekayasa baru. Pada mulanya ditetapkan harga yang tinggi kemudiaan bila pasar sudah tergantung pada produk penemuan baru tersebut harga tahap demi tahap dikurangi sesuai dengan masa dari hidup produk. Mungkin saja produk-produk tersebut sudah mulai jenuh di
pasar. (Pengarang : KHAIRUL MADDY )
sumber http://mycopypast.blogspot.com/2010/01/metode-penetapan-harga-dengan.html
Thursday, April 25, 2013
Metode Penetapan Harga Dengan Pendekatan Biaya
7:25 PM
Unknown
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment