06. PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(PSDM)
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu,
perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145)
mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia
atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C.
Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses
analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia
sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam
perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan
SDM
Terdapat beberapa komponen yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai
tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional.
Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan
perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan
aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif
bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh
tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun
pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan
teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan
petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga
kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu
organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas
masalah yang akan direncanakannya.
Harus mampu mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang SDM.
Harus mempunyai pengalaman luas
tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
Harus mampu membaca situasi SDM
masa kini dan masa mendatang.
Mampu memperkirakan peningkatan
SDM dan teknologi masa depan.
Mengetahui secara luas peraturan
dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3. Proses perencanaan SDM
Strategi SDM adalah alat yang
digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran
dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan
mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana SDM
merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu
organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur perencanaan SDM
Menetapkan secara jelas kualitas
dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Mengumpulkan data dan informasi
tentang SDM.
Mengelompokkan data dan informasi
serta menganalisisnya.
Menetapkan beberapa alternative.
Memilih yang terbaik dari
alternative yang ada menjadi rencana.
Menginformasikan rencana kepada
para karyawan untuk direalisasikan.
Metode PSDM ,dikenal atas metode
nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM
hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari
perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya
kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa
PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan
peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya
relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan
dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Manajemen puncak memiliki
pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya SDM menjadi lebih kecil
karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal
yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya lebih banyak waktu
untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan
diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
Adanya kesempatan yang lebih baik
untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan
datang.
Pengembangan para manajer dapat
dilaksanakan dengan lebih baik.
Kendala-kendala PSDM
1. Standar kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti
belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan
(prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius
dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup
Manusia sebagai mahluk hidup
tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM,
karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia
mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
3. Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran
penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi
kendala proses PSDM yang baik dan benar.
4. Kebijaksanaan Perburuhan
Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan
pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM
untuk membuat rencana yang baik dan tepat.
B. PERAMALAN
Peramalan (forecasting)
menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi
masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada
unsur ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup
akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk
meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada
simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak
tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.
Jangka waktu peramalan
Peramalan SDM harus dilakukan
melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.
Peramalan terhadap kebutuhan SDM
(permintaan)
Penekanan utama dari peramalan
SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan
kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat berupa penilaian subjektif atau
matematis.
Metode meramalkan permintaan,
yaitu:
1. Metode penilaian terdiri dari:
a. Estimasi dapat top down atau
bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang
akan anda butuhkan tahun depan?”
b. Rules of thumb mempercayakan
pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman
“one operations managers per five reporting supervisors” membantu dan
meramalkan jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun,
hal ini penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan
departemen yang sangat bervariasi.
Teknik Delphi menggunakan input
dari kelompok pakar. Opini pakar dicari dengan menggunakan kuesioner terpisah
dalam situasi diramalkan. Opini pakar kemudian digabungkan dan dikembalikan
kepada para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua. Proses ini akana
berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada umumnya asetuju pada satu
penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk meramalakan
pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan perekrutan staff.
Teknik kelompok Nominal, tidak
seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung. Gagasan mereka
biasanya timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai
kelompok dan kemudian disusun senagai laporan.
2. Metode Matematika, terdiri
dari:
a. Analisis Regresi Statistik
membuat perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai
faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan
jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah
karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %.
b. Meode Simulasi merupakan
gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri
meramalkan pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam
meramalkan kebutuhan pengembangan software.
c. Rasio Produktivitas menghitung
rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan
untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan,
sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan
representative menggunakan rasio ini.
d. Rasio jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai
contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25
tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk
tenaga klerikal.
C. ESTIMASI PERSEDIAAN/SUPPLY SDM
INTERNAL DAN EKSTERNAL
Kalau sudah ada proyeksi
permintaan HR dimasa yang akan datang, masalah berikutnya adalah bagaimana
mengisi kebutuhan tersebut.
Ada dua sumber persediaan SDM :
internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan
yang telah ada yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi
lowongan. Supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang
bekerja di organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.
1. PENILAIAN INTERNAL TERHADAP
KETENAGAKERJAAN ORGANISASI
Bagian dari perencanaan sumber
daya manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian
yang terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi
harus di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada.
Tidak hanya sekedar menghitung
jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada untuk
mengetahui kemampuan pekerja yang ada.
Informasi ini menjadi dasar
estimasi tentatif mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan
yang ada.
Penugasan tentatif ini biasanya
dicatat di”Replacement Chart”. Chart ini merupakan representasi visual
menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA jika terjadi pergantian. Namun
karena informasinya yang terbatas maka perlu juga dilengkapi dengan
“Replacement Summaries”.
Mempertimbangkan karyawan-karyawan
yang sudah ada untuk lowongan di masa yang akan datang adalah penting jika
karyawan diproyeksikan memiliki karir yang panjang.
Audit and Replacement Chart juga
penting bagi HRD. Dengan pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD dapat
merencanakan recruiting, training, dan career planning secara lebih efektif.
Pengetahuan ini juga dapat
membantu HRD untuk memenuhi AAP dengan mengidentifikasi calon-calon minoritas
interen untuk lowongan-lowongan tertentu.
Berikut adalah pertanyaan yang di
berikan selama penilaian internal:
1. Pekerjaan apa yang ada pada
saat ini ?
2. Berapa banyak orang yang
mengerjakan setiap tugas ?
3. Apa hubungan laporan di antara
tugas-tugas tersebut ?
4. Berapa pentingnya
masing-masing tugas tersebut ?
5. Pekerjaan manakah yang
membutuhkan penerapan strategi organisasi ?
6. Apa saja karakteristik dari
pekerjaan yang di harapkan ?
Metode-metode yang digunakan
untuk mengestimasi/menilai supply SDM internal yaitu:
1.1. Auditing Pekerjaan dan
Keahlian
Tahap permulaan untuk mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan yang ada didalam suatu perusahaan adalah mengaudit
pekerjaan yang sedang dilakukan organisasi pada saat ini. Penilaian internal
ini menolong menempatkan kedudukan suatu organisasi dalam mengembangkan atau
memantapkan keunggulan kompetitif. Analisis yang komprehensif dari semua
pekerjaan saat ini memberikan dasar untuk mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan pada masa yang akan datang.
Audit SDM merupakan tindak lanjut
dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan.
Kepentingan audit bagi perusahaan
Untuk mengetahui prestasi
karyawan.
Untuk mengetahui besarnya
kompensasi karyawan yang bersangkutan.
Untuk mengetahui kreativitas dan
perilaku karyawan.
Untuk menetapkan apakah karyawan
perlu dimutasi (vertical-horizontal) dan atau diberhentikan.
Untuk mengetahui apakah karyawan
itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainya.
Kepentingan audit bagi SDM
Untuk memenuhi kepuasan ego
manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil
kerjanya.
Karyawan ingin mangetahui apakah
prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan lainya.
Untuk kepentingan jasa dan
promosinya.
Mengakrabkan hubungan para
karyawan dengan pimpinannya
Tujuan audit SDM
Untuk mengetahui apakah
pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Untuk mengetahui apakah semua
karyawan dapat menyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.
Sebagai pedoman menentukan
besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
Sebagai dasar pertimbangan pemberian
pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.
Sebagai dasar pertimbangan
pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih
tugas bagi karyawan.
Untuk memotivasi peningkatan
semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian karyawan.
1.2. Inventarisasi Kemampuan
Organisasi
Sumber dasar dari data tenaga
kerja adalah data Sumber Daya Manusia pada organisasi. Perencana dapat
menggunakan inventarisasi ini untuk menentukan kebutuhan jangka panjang untuk
perekrutan, penyeleksian dan pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi
tersebut dapat menjadi dasar untuk menentukan kemampuan tambahan yang
diperlukan tenaga kerja masa mendatang yang mungkin belum diperlukan pada saat
ini
Komponen Inventarisasi Kemampuan
Organisasi sering kali terdiri dari:
a. Demografi tenaga kerja secara
individu ( umur, masa kerja di organisasi, masa kerja pada jenis tugas yang
sekarang).
Kemajuan karier secara individu
penanggung tugas, waktu yang diperlukan untuk setiap jenis tugas, promosi atau
perbahan ke tugas lain, tingkat upah).
Data kinerja secara individu (
penyerlesaian pekerjaan, perkembangan pada keahliannya)
Ketiga informasi diatas dapat
diperluas meliputi:
Pendidikan dan pelatihan
Mobilitas dan letak geografis
yang diinginkan
Bakat, kemampuan dan keinginan
yang spesifik
Bidang yang diminati dan tingkat
promosi didalam perusahaan
Tingkat kemampuan untuk promosi
Pensiun yang diharapkan
Informasi yang telah diperoleh
dari hasil Audit SDM dan inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan
ke dalam:
· Sistem Informasi SDM (SISDM)
SISDM adalah sistem integrasi
yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan SDM.
1. Tujuan SISDM
Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja
dimana SDM dikumpulkan
Lebih Strategis dan berhubungan
dengan perencanaan SDM.
2. Kegunaan SISDM
SISDM mempunyai banyak kegunaan dalam suatu
organisasi. Yang paling dasar adalah otomatisasi dari pembayaran upah dan
kegaiatan benefit. Dengan SISDM , pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan
kedalam system, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual. Kegunaan
umum yang lain dari SISDM adalah kesetaraan kesempatan bekerja.
Untuk merancang SISDM yang
efektif, para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan
mengenai data yang akan diperlukan seperti:
1. Informasi
apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam
organisasi?
2. Untuk
tujuan apa informasi tersebut akan diberikan?
3. Pada
format yang bagaimana seharusnya output untuk penyesuaian dengan data
perusahaan lain?
4. Siapa
yang membutuhkan informasi
5. Kapan
dan seberapa seringnya informasi dibutuhkan?
Succesion Planning
Merupakan proses HR planner dan
operating managers gunakan untuk mengkonversi informasi mengenai karyawan-karyawan
yang ada sekarang kedalam keputusan-keputusan menyangkut “internal job
placements” dimasa yang akan datang.
2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan merupakan proses
penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau
ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi
akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan
lain.
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pasokan tenaga kerja antara lain:
Pengaruh pemerintah
Kondisi perekonomian
Masalah kependudukan dan
persaingan
komposisi tenaga kerja dan pola
kerja
D. SEBAB-SEBAB PERMINTAAN SDM
1. Faktor internal sebagai sebab
permintaan SDM
Faktor internal adalah kondisi persiapan
dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional
bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa
depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang
bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan
bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini
terdiri dari:
Faktor Rencana Strategik dan
rencana operasional
Faktor prediksi produk dan
penjualan
Faktor pembiayaan (cost) SDM
Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan
bisnis)
Faktor desain Organisasi dan
Desain Pekerjaan
Faktor keterbukaan dan
keikutsertaan manajer
2. Faktor eksternal sebagai sebab
permintaan SDM
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan
bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana
strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak langsung
berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat
dikategorikan sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.
Sebab atau alasan terdiri dari:
Faktor Ekonomi Nasional dan
Internasional (Global)
Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Faktor Teknologi
Faktor Pasar Tenaga Kerja dan
Pesaing
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja
(SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya dimasa depan yang
berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui
dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari
Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari
faktor ini adalah:
a. Jumlah,
waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun, yang harus dimasukan dalam prediksi
kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari
penggantinya.Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan
PHK sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama(KKB) atau kontrak kerja, yang harud
diprediksi calon penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat,
baik yang bersumber internal maupun eksternal.Prediksi yang meninggal dunia
0 comments:
Post a Comment