21. Pengembangan Organisasi Lewat
Reformasi Birokrasi
(PNS – Renumerasi Sebagai Langkah Awal)”
Salah satu penyebab bangsa ini jatuh dalam krisis
berkepanjangan adalah karena kinerja birokrasi (PNS) yang lamban, tidak
professional dan bahkan koruptif. Banyak investor asing hengkang dan enggan
berinvestasi karena lamban dan korupnya birokrasi di Indonesia. Karena itu,
pemerintah sejak awal bertekad melakukan reformasi birokrasi. Namun, reformasi
birokrasi yang diharapkan itu, hingga kini belum mendatangkan hasil maksimal.
Birokrat seperti sebuah batu besar dan keras yang sulit dipecahkan hanya dengan
kekuatan sebuah palu kecil. Reformasi birokrasi membutuhkan cara baru dengan
kekuatan yang lebih besar pula.
Kunci keberhasilan dalam mereformasi birokrasi adalah dengan
pemberdayaan SDM yang ada didalamnya, yaitu dengan memberikan inspirasi kepada
orang lain dengan memenuhi kebutuhan dasar orang tersebut. Jika seseorang
merasa bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan menjalankan apa yang diminta,
maka tentunya dia akan terinspirasi untuk mempersembahkan karyanya yang
terbaik. Sebaliknya, jika ia merasa bahwa kebutuhannya belum bisa terpenuhi
sepenuhnya, maka konsentrasinya pada pekerjaan pun tidak akan penuh, karena ia
akan membagi perhatiannya untuk mencari kesempatan lain yang dapat membantu
memenuhi kebutuhannya. Harus kita akui bahwa bila dibandingkan dengan negara lain,
maka kesejahteraan PNS kita saat ini adalah yang paling rendah. Salah satu
penyebab yang paling besar kontribusinya terhadap kinerja PNS yang rendah,
adalah masalah remunerasi, atau kesejahteraan PNS. Karena kinerja dan
renumerasi mempunyai hubungan timbal balik. Ketika kesejahteraan PNS tidak
mencukupi, maka PNS tidak akan bekerja sepenuh hati.
Memang kinerja PNS tidak semata-mata ditentukan oleh
renumerasi. Tapi renumerasi adalah hal yang sangat fundamental. Selain
renumerasi, adalah harus ada perbaikan penilaian kinerja terhadap PNS.
Penilaian prestasi kerja selama ini cenderung hanya untuk kenaikan pangkat.
Jika terjadi kenaikan pangkat pun, insentif yang diterima sangat kecil, hal ini
sangat tidak memotivasi PNS untuk berkarier dengan baik. Mereka akan cari
tambahan di luar.
Sebenarnya reformasi birokrasi telah lama dicanagkan, namun
terlihat seperti tidak ada keseriusan pada pemerintah untuk melakukan reformasi
birokrasi secara fundamental. Reformasi birokrasi dilakukan hanya seperti teori
tambal sulam. Ada yang kurang ditambal, sehingga tidak memperlihatkan hasil
maksimal. Reformasi birokrasi memang harus dilakukan secara holistik,
menyeluruh. Mulai dari pendekatan rekruitmen hingga penilaian kinerja. Dan
upaya yang harus dilakukan untuk mereformasi birokrasi, mau tidak mau, harus
dimulai dari renumerasi.
0 comments:
Post a Comment