18. PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya
manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha
mereka kepada organisasi. Beberapa tugas-tugas kepemimpinan kritis manajer
mencakup penarikan, penyeleksian, pengembangan dan penggunaan SDM dalam
pencapaian tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang cakap, organisasi dan
manajemen akan gagal mencapai tujuannya. Bagaimana manajer melaksanakan fungsi
penyusunan personalia secara efektif akan menentukan sukses atau kegagalan
mereka sebagai manajer.
Penyusunan Personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan
dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan
anggota-anggota organisasi. Kegiatan menyusun personalia sangat erat
hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi dan komunikasi. Hal ini
ditempatkan juga pada fungsi pengarahan, tetapi fungsi ini berhubungan erat
dengan fungsi pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian menyiapkan
“kendaraan”-nya dan menyusun personalia untuk mengisi “pengemudi”-nya yang
sesuai dengan posisi kerja yang ada.
Staffing menunjukkan kegiatan manajemen yang menyangkut
masalah :
· Memperoleh
tenaga kerja
· Menempatkan
karyawan
· Melatih dan mengembangakan anggota organisasi
Secara ringkas staffing menyangkut aspek personalia dalam
organisasi.
Ø Proses Penyusunan
Personalia
Merupakan kegiatan terus-menerus yang dilakukan untuk
menjaga agar organisasi selalu mempunyai karyawan yang tepat pada waktu yang
tepat pula. Langkah-langkah dalam proses staffing menyangkut :
1. Perencanaan
sumber daya manusia
2. Penarikan
tenaga kerja
3. Seleksi/
Pemilihan tenaga kerja
4. Pengenalan
dan Orientasi
5. Latihan dan
pengembangan
6. Penilaian
pelaksanaan kerja
7. Pemberian
balasan jasa dan penghargaan
8. Perencanaan
dan pengembangan karier
Staffing process dapat dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan terus-menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan
personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dan pada waktu yang tepat.
Tugas ini dilakukan pada :
· Lingkungan eksternal,
yang meliputi seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung ataupun
tidak langsung menmpengaruhinya.
· Lingkungan
internal, yang terdiri dari unsur-unsur di dalam organisasi.
Ø Perencanaan Sumber
Daya Manusia
Mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan
tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada
tiga bagian perencanaan personalia yang yang dibutuhkan :
1. Penentuan
jabatan-jabatan yang harus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk
melaksanakan kewajiban (pekerjaan) itu dan berapa jumlah karyawan yang
dibutuhkan.
2. Pemahaman
pasar tenaga kerja di mana karyawan potensial ada.
3. Pertimbangan
kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
Perencanaan SDM dirancang untuk menjamin bahwa kebutuhan
organisasi akan tenaga kerja bisa dipenuhi secara rutin dan layak. Empat
langkah dalam perencanaan SDM meliputi :
· Perencanaan
untuk kebutuhan, beberapa kriteria tenaga kerja dengan keterampilan tertentu
yang diperlukan organisasi untuk masa yang akan datang.
· Perencanaan
untuk keseimbangan, beberapa saat ini karyawan yang bekerja di organisasi
diharapkan masih tinggal di organisasi, perbedaan antara jumlah ini dengan
jumlah yang dibutuhkan kan menentukan langkah berikutnya.
· Perencanaan
untuk menarik dan memilih atau menghentikan tenaga kerja, bagaimana organisasi
bisa memperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
· Perencanaan
untuk pengembangan tenaga kerja, bagaimana latihan dan karier karyawan dikelola
organisasi sehingga terjamin tersedianya tenaga kerja.
Untuk mencapai langkah tersebut, manajer yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan SDM harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai
berikut :
· Strategi
perusahaan, strategi, tujuan dan policy yang dianut akan menentukan kebutuhan
personalia.
· Lingkungan
eksternal, meliputi kondisi ekonomi yang menentukan kebutuhan dan supply tenaga
kerja, teknologi yang dipilih sebagai ukuran standar kualitas karyawan, dan peraturan pemerintah
yang mempengaruhi kebijakan dalam bidang personalia.
Ø Penarikan dan
Seleksi Karyawan
Penarikan Personalia
Penarikan
(recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan
potensial yang akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi.
Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat
dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang
tersedia.
Seleksi Personalia
Seleksi
adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan potensial
untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Prosedur seleksi. Berbagai prosedur seleksi untuk
membandingkan pelamar dengan dengan spesifikasi jabatan tersedia.
Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa digunakan adalah :
1. Wawancara
pendahuluan
2. Pengumpulan
data-data pribadi (biografi)
3. Pengujian
(testing)
4. Wawancara
yang lebih mendalam.
5. Pemeriksaan
referensi-referensi prestasi.
6. Pemeriksaan
kesehatan.
7. Keputusan
pribadi.
8. Orientasi
jabatan.
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi
karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi
tertentu, tetapi adalah tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua
faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial. Beberapa faktor tersebut
adalah :
1. Latar
belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjukkan
apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
2. Bakat dan
minat (aptitude and interest), untuk memperkirakan minat dan kapasitas
(kemampuan) seseorang.
3. Sikap dan
kebutuhan (attitudes and needs), untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang
seseorang.
4. Kemampuan-kemampuan
analitis dan manipulatif, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan
penganalisaan.
5. Ketrampilan
dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek
teknik pekerjaan.
6. Kesehatan,
tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan fisik seseorang dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Orientasi Karyawan Baru
Setelah
diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan
organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan
pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
Ø Latihan dan
Pengembagan Karyawan
Tujuan
latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja
karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan
efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan/ atau
pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu,
terperinci dan rutin. Pengembangan punya ruang lingkup lebih luas dalam
pengembangan dan peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.
Metoda-metoda latihan dan Pengembangan
Pada
umumnya karyawan dikembangkan dengan metode “on the job” dan off the job”.
Metoda-metoda “on the job” yang biasa digunakan adalah:
1. Coaching,
2. Planned
progression,
3. Rotasi
jabatan,
4. Penugasan
sementara,
5. Sistem-sistem
penilaian prestasi formal.
Pengembanngan “off the job” dilakukan dengan:
1. Program-program
pengembangann eksekutif di universitas-universitas atau lembaga-lembaga
pendidikan lain,
2. Latihan
laboratorium,
3. Pengembangan
organisasi,
Ø Pemberian
Kompensasi kepada Karyawan
Kompensasi
adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa
untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan
kegiatan di waktu yang akan datang.
Penetuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajemen ditentukan oleh
interaksi dari 3 faktor, yaitu:
1. Kesediaan
membayar,
2. Kemampuan
membayar,
3.
Persyaratan-persyaratan pembayaran.
Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan
dibayar (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja.
Di lain pihak, banyak juga yang dibayar berdasar jam kerja yang diterima pada
akhir minggu. Bentuk pembayaran ini disebut upah harian. Para karyawan lain
dibayar dengan bentuk gaji tetap tiap minggu, bulan, atau tahun. Disamping itu,
bentuk upah insentif banyak diberikan kepada karyawan bagian produksi dan
penjualan. Banyak perusahaan juga mempunyai rencana pembagian laba dimana
karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai
pendapatan ekstra.
Pemeliharaan Kesehatan dan Keamanan
Bidang
manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanan
karyawan. Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada karyawan,
kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih bertanggung
jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan yang mengalami
tingkat kecelakaan yang tinggi. Program ini dapat dilakukan antara lain dengan
penyediaan dokter dan klinik kesehatan perusahaan.
0 comments:
Post a Comment