08. PERENCANAAN KEUANGAN
1. PENDAHULUAN.
Sudahkah Anda membuat Perencanaan
Keuangan? Siapa sih yang membutuhkan perencanaan keuangan ? Siapa sebenarnya
yang paling peduli dengan hidup anda nanti ? Apakah Anda sendiri, Orang Tua
Anda, anak-anak Anda atau orang lain ?
Kita sebagai manusia memerlukan
jaminan hidup di masa tua, kita perlu adanya sedikit kepastian dimana kita akan
berada bilamana kita sudah memasuki usia pensiun, kita perlu kesejahteraan di
masa tua. Ada beberapa pilihan yang dapat kita lakukan pada saat kita memasuki
usia pensiun nanti, diantaranya :
- Bergantung pada orang lain
- Meninggal dunia
- Tetap bekerja
- Mandiri
- Kaya & Sejahtera
Dimasa mendatang Anda juga harus
bisa mempersiapkan biaya pendidikan untuk buah hati Anda, karena begitu
mahalnya biaya pendidikan dan tentunya biaya hidup untuk menghidupi keluarga di
masa yang akan datang juga pasti meningkat. Kita akan menjadi sangat tidak
bijaksana, bilamana di masa tua, kita menggantungkan hidup pada anak-anak kita.
Dalam melakukan perencanaan
keuangan, kita hanya membutuhkan KEDISIPLINAN. Kita harus mempunyai disiplin
yang tinggi untuk melakukan penyisihan sebagian dari pendapatan kita untuk
melakukan investasi, karena hanya dengan investasilah kita dapat melakukan
akumulasi kekayaan supaya pada saatnya nanti kita akan mencapai suatu nilai
kekayaan yang akan membawa kita menjadi KAYA dan SEJAHTERA. Ingat sekali lagi
bahwa kekayaan tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat , namun mebutuhkan
proses.
2. DEFINISI.
Perencana keuangan adalah suatu
perencanaan yang dilakukan oleh seseorang dan keluarga agar kebutuhan finansial
dapat tercapai dikemudian hari. Misalnya keinginan untuk memiliki rumah atau
apartemen yang layak, memiliki kendaraan, dana untuk pendidikan bagi anak yang
tercinta dan lain sebagainya.
Dengan lain kata bagaimana
mengatur pendapatan agar dapat memenuhi semua kebutuhan kita/keluarga baik masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
3. LANGKAH/PROSES PERENCANAAN
KEUANGAN.
a) Menentukan tujuan keuangan
Anda.
Apakah tujuannya untuk Pendidikan
Anak, Dana Pensiun atau ibadah haji atau tujuan finansial yang lain.
b) Menghitung tujuan keuangan
Anda dan srategi mencapainya.
Anda harus menentukan besar dana
yang dibutuhkan pada saatnya nanti, misal saat kuliah di Kedokteran butuh biaya
berapa besarnya. Disamping itu Anda juga harus mempunyai strategi agar tujuan
bisa tercapai. Salah satu strategi ini salah satunya adalah memilih kendaraan
yang cocok untuk Anda sehingga tujuannya bisa tercapai. Kendaraan tersebut bisa
berupa asuransi, atau instrumen investasi yang lain.
c) Implementasi sesuai dengan
waktu tersedia dan resiko Anda
Anda akan mencapai tujuan harus
melihat kapan waktunya akan dicapai, semakin cepat Anda memulai hasilnya akan
semakin bagus.
Contoh : Ingin mengumpulkan dana
sebesar Rp 500 juta untuk kuliah di Kedokteran saat usia Anak 18 tahun. Dengan
asumsi return Investasi 15% pertahun maka membutuhkan tabungan setiap bulannya
sebesar Rp 633,848,000 ketika Anda memulai manabungnya pada saat usia Anak 2
tahun. Namun ketika Anda menundanya dan baru mulai saat usia Anak 10 tahun,
maka Anda harus menyisihkan dana setiap bulannya sebesar 2,722,703. Artinya
semakin Anda cepat memulai dana yang Anda sisihkan tentunya lebih ringan. Ingat
Waktu adalah Teman Anda dalam berinvestasi.
d) Monitor dan melakukan evaluasi
secara periodic
Setelah Anda sudah melakukan
investasi, langkah berikutnya adalah memonitor agar sesuai dengan arah
tujuannya. Lakukan evaluasi juga sehingga apa yang menjadi tujuannya bisa
tercapai.
e) Revisi strategi dan
perencanaan
Tak adalah salahnya Anda
melakukan revisi mengenai strategi dan perencanaan yang sudah Anda gunakan.
Revisi ini dimaksudkan untuk menjaga agar tujuan finansial bisa tercapai sesuai
dengan waktunya, atau bisa digunakan untuk mempercepat waktu pencapaiannya.
4. TUJUAN PERENCANAAN KEUANGAN.
Tujuan Jangka Pendek
Kebutuhan menabung yang
berhubungn dengan tujuan jangka pendek adalah dana darurat.
Bila Anda belum memilikinya,
sebaiknya alokasikan untuk kebutuhan darurat ini. Karena kita tidak tahu apa
yang akan terjadi satu menit atau bahkan satu detik yang akan datang.
Menyisihkan dana darurat harus sebagai prioritas awal dalam hal perencanaan
keuangan keluarga. Sebagai acuan, langkah pertama untuk menentukan besarnya
dana darurat adalah antara 3-6 bulan biaya hidup bulanan. Sebagai contoh, bila
pengeluaran regular perbulan Anda adalah sebesar Rp 5 juta, maka tempatkan dana
sebesar antara Rp 15 juta sampai Rp 30 juta sebagai dana darurat. Tempatkan
dana, sehingga mudah untuk dicairkan, bisa dalam investasi dengan tingkat
likuiditas yang tinggi atu memiliki ‘investasi bayangan’ berbentuk asuransi
yang akan mengeluarkan dana darurat untuk beberapa kasus tertentu.
Tujuan Jangka Menengah
Dalam hal ini banyak sekali
kebutuhan yang mungkin menjadi tujuan keuangan, misalkan membeli rumah dengan
kredit sehingga membutuhkan uang muka sebagai awal transaksi. Atau untuk
membeli mobil sebagai alat transportasi keluarga. Dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Tujuan Jangka Panjang
Yang merupakan kebutuhan jangka
panjang yaitu, biaya pendidikan anak dan dana pensiun. Setiap orang tua pasti
menginginkan anaknya dapat memperoleh pendidikan yang terbaik. Karena
pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan di masa datang. Tabungan
untuk hal ini bisanya menjadi alternatif yang harus dipertimbangkan.
Perhitungkan dengan benar
kebutuhannya dan mulailah menabung untuk tujuan tersebut. Untuk kebutuhan
jangka panjang, waktu adalah sahabat Anda. Semakin panjang waktu yang dimiliki
akan semakin kecil kebutuhan tabungan regular yang harus dialokasikan, dengan
asumsi tingkat suku bunga serta besarnya kebutuhan yang diinginkan tetap sama.
Selain dari tabungan pendidikan,
biasanya kebutuhan jangka panjang lainnya adalah dana pensiun. Hal ini biasanya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang
seksama dan dilakukan secara berkesinambungan. Mulailah sejak awal karena hal
ini akan memberikan banyak kelebihan bagi Anda, baik dari pilihan investasi
yang lebih beragam dan tentunya keuntungan waktu yang lebih panjang.
Semakin spesifik Anda menentukan
tujuan perencanaan keuangan ini, semakin mudah pula langkah Anda untuk
menentukan cara meraih tujuan tersebut. Langkahkan kaki Anda untuk meraih mimpi
dengan menggambarkan secara spesifik mimpi-mimpi tersebut dan mulailah
sekarang.
(kutipan : dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment